Tiga aktivitas utama dalam bisnis perusahaan yang perlu diketahui, yaitu mencari dana atau pembiayaan, menginvestasikan dana tersebut pada proyek jangka panjang, dan mengelola operasional harian.
Mengetahui klasifikasi kegiatan bisnis ini sangat penting agar bisa memahami laporan keuangan dengan lebih baik, terutama laporan laba rugi dan laporan arus kas.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kegiatan bisnis dapat dibagi menjadi tiga kategori, yakni kegiatan pembiayaan, kegiatan investasi, dan kegiatan operasional.
Setiap kegiatan tersebut melibatkan aliran kas masuk dan keluar ke dan dari perusahaan.
Aktivitas Bisnis Terkait Pembiayaan
Salah satu aktivitas utama dalam bisnis perusahaan adalah aktivitas pembiayaan. Aktivitas ini melibatkan pencarian dana yang diperlukan untuk memulai investasi perusahaan, seperti membeli peralatan atau bangunan.
Selain itu, dana yang diperoleh juga bisa digunakan untuk membeli persediaan barang dagang, perlengkapan, atau membayar beban-beban lainnya.
Kegiatan pencarian dana tidak hanya dilakukan oleh perusahaan yang baru berdiri, tetapi juga berlanjut ketika perusahaan tumbuh dan berkembang.
Ada setidaknya tiga sumber utama pendanaan perusahaan, yaitu pendanaan ekuitas oleh investor, pendanaan utang melalui peminjaman, dan laba ditahan.
Sumber Pendanaan | Deskripsi |
---|---|
Pendanaan Ekuitas | Perusahaan menerbitkan saham untuk dana, investor dapat dividen atau gain. |
Pendanaan Utang | Perusahaan meminjam dana, membayar bunga dan pokok. |
Laba Ditahan | Laba bersih untuk investasi. |
Keputusan Struktur Modal | Keputusan krusial, memengaruhi pertumbuhan, kebangkrutan, atau akuisisi. |
Pendanaan Ekuitas
Perusahaan mendapatkan dana dari investor dengan menerbitkan saham biasa dan menerima uang tunai atau aset lainnya sebagai imbalan.
Saham-saham ini mewakili kepemilikan investor terhadap perusahaan.
Contohnya, jika seorang investor memiliki 10 persen saham perusahaan, berarti dia memiliki 10 persen kepemilikan dalam perusahaan.
Para pemegang saham ini membeli saham perusahaan dengan tujuan menerima pengembalian dana dalam dua cara.
Cara pertama adalah dengan menunggu pembagian dividen. Perusahaan akan membagikan sebagian dari laba bersih kepada pemegang saham.
Cara lainnya adalah dengan menjual saham kepada investor lain dengan harga lebih tinggi dari harga pembelian, untuk mendapatkan keuntungan.
Namun, investor juga harus siap menghadapi risiko penurunan harga saham, sehingga mereka bisa saja mengalami kerugian jika menjual sahamnya dengan harga lebih rendah.
Dana yang diterima oleh perusahaan dari penerbitan saham kepada pemegang saham merupakan bagian dari struktur modal perusahaan yang disebut modal disetor.
Pendanaan Utang
Setelah perusahaan memiliki ekuitas, maka untuk mendanai aktivitas bisnis selanjutnya, perusahaan dapat mencari dana dari sumber utama lainnya, yaitu kreditur.
Kreditur merupakan individu ataupun perusahaan yang meminjamkan uang kepada perusahaan.
Berbeda dengan investor saham, kreditur mencari pengembalian atas uang yang mereka pinjamkan ke perusahaan dalam bentuk bunga pinjaman dan pengembalian atas pokok pinjaman.
Dana yang diterima oleh perusahaan dari penerbitan instrumen utang seperti obligasi atau wesel merupakan bagian dari struktur modal perusahaan yang disebut utang.
Laba ditahan
Jika perusahaan beroperasi dengan untung, maka perusahaan dapat menggunakan sumber pendanaan internal untuk investasi di masa depan. Sumber pendanaan ini berasal dari laba bersih yang tidak dibagikan sebagai dividen.
Laba bersih yang disimpan oleh perusahaan ini disebut laba ditahan.
Namun, jika laba ditahan tidak cukup untuk membiayai investasi di masa mendatang, perusahaan dapat menerbitkan saham tambahan (right issue) atau mencari pinjaman dari kreditur.
Salah satu cara untuk menentukan apakah perusahaan membutuhkan pendanaan eksternal untuk investasi adalah dengan melakukan peramalan keuangan menggunakan metode persentase penjualan.
Keputusan mengenai struktur modal yang optimal adalah keputusan penting yang harus diambil oleh manajemen perusahaan.
Keputusan ini dapat memengaruhi pertumbuhan, kebangkrutan, atau bahkan pengambilalihan perusahaan oleh pihak lain.
Jadi, terkait aktivitas pembiayaan, perusahaan dapat memperoleh arus kas masuk dengan meminjam uang dari kreditur atau menerbitkan saham. Namun, perusahaan juga perlu mengeluarkan arus kas keluar untuk melunasi pinjaman pokok dan membayar dividen kepada pemegang saham.
Aktivitas Bisnis Terkait Investasi
Sebelumnya, telah dijelaskan mengenai aktivitas bisnis perusahaan dalam mencari sumber dana.
Setelah perusahaan mendapatkan dana tersebut, langkah berikutnya adalah menginvestasikan dana tersebut pada proyek atau aset yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya.
Aktivitas investasi umumnya dilakukan dalam jangka panjang.
Contohnya adalah perusahaan membeli atau mendirikan properti, pabrik, dan peralatan yang akan digunakan untuk memproduksi barang yang akan dijual kepada konsumen.
Apabila perusahaan memiliki kelebihan dana yang belum digunakan untuk investasi atau kegiatan operasional harian, biasanya perusahaan akan menginvestasikan dana tersebut pada instrumen ekuitas atau utang perusahaan lain. Kedua jenis investasi tersebut dapat dilakukan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Dalam aktivitas investasi, terdapat kegiatan yang menghasilkan arus kas masuk bagi perusahaan, seperti penjualan aset tetap seperti properti, pabrik, dan peralatan perusahaan, serta penjualan investasi perusahaan pada instrumen ekuitas atau utang.
Sedangkan, terdapat pula kegiatan yang menghasilkan arus kas keluar, seperti pembelian aset tetap seperti properti, pabrik, dan peralatan perusahaan, serta pembelian instrumen ekuitas atau utang dari perusahaan lain.
Aktivitas Bisnis Terkait Operasional
Aktivitas operasional adalah semua kegiatan bisnis yang terkait dengan pengembangan, produksi, pemasaran, dan penjualan produk dan layanan perusahaan.
Sebenarnya, aktivitas pembiayaan dan investasi dilakukan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan.
Beberapa jenis kegiatan operasional yang menghasilkan arus kas masuk adalah penjualan kepada pelanggan dan penagihan piutang dari pelanggan.
Sedangkan, kegiatan operasional yang menyebabkan arus kas keluar perusahaan meliputi pembelian persediaan, pembayaran utang dagang kepada pemasok, dan pembayaran beban perusahaan seperti gaji, sewa, dan bunga.
Dibandingkan dengan aktivitas pembiayaan dan investasi, aktivitas operasional dianggap paling penting untuk keberhasilan atau kegagalan jangka panjang suatu perusahaan.
Hal ini karena jika perusahaan tidak dapat menghasilkan arus kas dari kegiatan operasional, pada akhirnya perusahaan akan kekurangan uang tunai, yang dapat mempengaruhi minat investor dan kreditur untuk memberikan dana.
Akibatnya, perusahaan mungkin harus menjual aset produktifnya, yang berarti perusahaan tidak dapat melanjutkan operasinya karena kehilangan aset pendukung yang diperlukan.
Penutup
Memahami 3 aktivitas bisnis perusahaan sangat penting, baik bagi manajer perusahaan maupun pihak eksternal seperti investor dan kreditur.
Dengan pemahaman ini, kamu akan menyadari bahwa tidak semua laba dan arus kas, meskipun bernilai positif, memiliki kualitas yang baik.
Bayangkan jika seorang investor memutuskan untuk menginvestasikan uangnya pada suatu perusahaan hanya berdasarkan laporan keuangan yang menunjukkan adanya laba bersih atau arus kas positif.
Hal tersebut bisa sangat menyesatkan, karena belum tentu laba atau arus kas tersebut berasal dari aktivitas operasional yang dapat berulang di masa depan.
Oleh karena itu, dengan mengetahui klasifikasi aktivitas bisnis perusahaan, seseorang akan lebih bijaksana dalam menganalisis laporan keuangan dan membuat kesimpulan yang akurat tentang kinerja perusahaan.
Sekian tulisan saya mengenai 3 aktivitas bisnis perusahaan.
Stay safe and stay healthy. Take care!
0 Comments