Dividen adalah distribusi laba bersih ke pemegang saham, secara proporsional, sesuai jumlah kepemilikan sahamnya.
Bila sesorang memiliki kepemilikan 50 persen saham yang beredar, maka, yang bersangkutan akan menerima dividen sebesar 50 persen.
Dividen dapat berbentuk kas tunai, saham, dan properti. Namun demikian, dalam beberapa kasus, dividen dapat berbentuk skrip dan likuidasi.
Pada tulisan ini, saya akan membahas mengenai akuntansi untuk dividen, baik itu dalam bentuk tunai, saham, maupun properti, serta juga mengenai pemecahan saham (stock split), yang secara karakteristik, meskipun berbeda, memiliki sedikit kesamaan dengan dividen saham.
Untuk definisi serta penjelasan lengkap mengenai dividen maupun pemecahan saham, kamu dapat membacanya di tulisan saya yang berjudul "Dividen Saham, Pemecahan Saham, dan Pembelian Kembali Saham".
Akuntansi Distribusi Dividen Kas
Dividen kas merupakan distribusi kas secara proporsional ke pemegang sahamnya.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki otoritas penuh untuk menentukan jumlah laba bersih yang didistribusikan sebagai dividen dan juga laba yang ditahan.
Dividen bukan merupakan kewajiban perusahaan, hingga jumlah dividen tersebut dideklarasikan atau diumumkan.
Entri Jurnal untuk Dividen Kas
Ada tiga tanggal penting terkait dividen, yaitu tangal pengumuman, tanggal pencatatan, dan tanggal pembayaran.
Untuk lebih jelas mengenai tanggal-tanggal tersebut, silahkan baca tulisan saya yang berjudul "Kebijakan Dividen dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya"
Asumsikan pada tanggal 1 April 2020, PT XYZ mengumumkan dividen sebesar 100 rupiah per lembar saham atas 100 ribu lembar saham biasa dengan nilai nominal per lembar senilai 10 ribu rupiah.
Total dividen yang didistribusikan adalah sebesar 10 juta rupiah (100 rupiah x 100 ribu lembar).
Entri jurnal untuk pengumuman dividen tersebut adalah:
Tanggal | Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|---|
1-Apr-20 | Laba Ditahan | 10 juta | |
Utang Dividen Kas | 10 juta |
Penggunaan nama utang dividen kas dimaksudkan untuk membedakannya dengan beberapa tipe dividen lainnya seperti dividen saham atau dividen properti.
Utang dividen merupakan kewajiban lancar yang akan dibayar dalam waktu beberapa bulan ke depan.
Pada tanggal pencatatan, perusahaan menentukan nama-nama pemegang saham yang berhak menerima dividen.
Tanggal pencatatan pada kasus PT XYZ dalam contoh ini adalah pada tanggal 23 April 2020 dan tidak ada entri jurnal yang perlu diinput pada tanggal tersebut karena kewajiban sudah diakui pada tanggal pengumuman.
23-Apr-20 No entry
Pada tanggal pembayaran, perusahaan membayarkan dividen ke para pemegang saham-nya yang telah didata pada tanggal pencatatan.
Tanggal pembayaran dividen PT XYZ adalah pada tanggal 20 Mei 2020.
Entri jurnal atas pembayaran dividen tersebut adalah:
Tanggal | Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|---|
20-May-20 | Utang Dividen Kas | 10 juta | |
Kas | 10 juta |
Akuntansi Distribusi Dividen Saham
Dividen saham adalah dividen yang dibagikan oleh perusahaan ke pemegang sahamnya dalam bentuk distribusi sahamnya sendiri.
Jika dividen ini kurang dari 25 persen saham biasa perusahaan yang beredar pada tanggal pengumuman, maka, laba ditahan didebit sebesar nilai pasar dari dividen saham.
Namun, bila dividen lebih dari 25 persen saham biasa perusahaan yang beredar pada tanggal pengumuman, maka laba ditahan didebit sebesar nilai nominal atau nilai pari-nya.
Entri Jurnal untuk Dividen Saham Kurang dari 25% Saham Beredar
Asumsikan suatu perusahaan memiliki 100 ribu lembar saham biasa beredar dengan nilai nominal 10 ribu per lembar. Harga pasar saham perusahaan tersebut saat ini adalah senilai 15 ribu per lembarnya.
Selanjutnya, perusahaan mengumumkan pembagian dividen saham sebesar 10 persen.
Ini artinya, total dividen saham yang dibagikan ke pemegang saham sebagai dividen adalah sebanyak 10 ribu lembar (10% x 100 ribu lembar).
Karena dividen saham yang dibagikan kurang dari 25 persen, maka laba ditahan yang didebit adalah sebesar nilai pasar saham dividen sahamnya.
Entri pada tanggal pengumuman adalah:
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Laba Ditahan | 150 juta | |
Dividen Saham yang Didistribusikan | 100 juta (Nilai nominal) | |
Agio Saham atas Nilai Nominal | 50 juta |
Entri pada tanggal pembayaran adalah:
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Dividen Saham yang Didistribusikan | 100 juta | |
Saham Biasa | 100 juta |
Dividen saham yang dapat didistribusikan bukan merupakan kewajiban.
Akun tersebut adalah akun modal sementara yang akan digantikan dengan akun saham biasa pada tanggal pembayaran.
Entri Jurnal untuk Dividen Saham Lebih dari 25% Saham Beredar
Dengan menggunakan contoh sebelumnya, tapi kali ini dividen yang diumumkan adalah sebesar 30 persen.
Maka, 30 ribu lembar saham yang diterbitkan (30% x 100 ribu lembar) dinilai pada nilai nominalnya.
Entri jurnal pada tanggal pengumuman adalah:
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Laba Ditahan | 300 juta | |
Dividen Saham yang Didistribusikan | 300 juta |
Entri jurnal pada tanggal pembayaran (ketika saham diterbitkan) adalah:
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Dividen Saham yang Didistribusikan | 300 juta | |
Saham Biasa | 300 juta |
Akuntansi Distribusi Dividen Properti
Pada beberapa kasus, perusahaan memberikan dividen dalam bentuk aset selain kas kepada pemegang sahamnya, karena kas yang tersedia digunakan untuk kebutuhan investasi maupun untuk mendukung operasional harian perusahaan.
Aset yang dibagikan ini bisa saja berupa investasi surat berharga perusahaan, barang dagangan, maupun aset-aset perusahaan lainnya.
Entri jurnal yang dibuat, pertama-tama, bertujuan untuk menyesuaikan nilai buku aset ke nilai pasarnya.
Selanjutnya, barulah dibuat entri untuk tanggal pengumuman dan tanggal pembayaran, sama seperti dividen dalam bentuk kas.
Entri Jurnal untuk Dividen Properti
Asumsikan pada tanggal 1 April 2020 PT ABC mengumumkan dividen properti yang akan dibayarkan dari investasi surat berharga ekuitas-nya pada saham Bank Mandiri sebanyak 10 ribu lembar.
Nilai buku saham tersebut adalah senilai 50 juta dan nilai pasarnya per tanggal 1 April 2020 adalah senilai 60 juta.
Entri jurnal pada tanggal pengumuman adalah:
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Investasi - Surat Berharga | 10 juta | |
Keuntungan dari Kenaikan Surat Berharga | 10 juta | |
Laba Ditahan | 60 juta | |
Utang Dividen Properti | 60 juta |
Entri jurnal pada tanggal tanggal pembayaran adalah:
Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|
Utang Dividen Properti | 60 juta | |
Investasi - Surat Berharga | 60 juta |
Akuntansi Pemecahan Saham
Harga per lembar saham suatu perusahaan bisa menjadi sangat mahal sehingga menyulitkan pembeli ritel untuk membelinya.
Salah satu cara yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan likuiditas saham yang harga per lembarnya sudah kemahalan adalah dengan melakukan pemecahan saham (stock split).
Tahapan dari pemecahan saham, yang pertama, adalah dengan meningkatkan jumlah lembar saham yang beredar.
Tahap selanjutnya adalah dengan mengurangi nilai nominal dari tiap lembar saham secara proporsional.
Entri Jurnal untuk Pemecahan Saham
Asumsikan suatu perusahaan memiliki 100 ribu lembar saham biasa yang beredar, dengan nilai nominal per lembarnya sebesar 14 ribu.
Selanjutnya, perusahaan tersebut memutuskan untuk melakukan pemecahan saham 2:1 dengan menerbitkan dan mendistribusikan 100 ribu lembar saham ke pemegang sahamnya.
Nilai nominal per lembar saham tersebut berkurang dari 14 ribu menjadi 7 ribu.
Jadi, efek yang dihasilkan dari pemecahan saham tersebut adalah:
- Jumlah lembar saham biasa yang beredar menjadi 200 ribu lembar.
- Nilai nominal atau nilai dari tiap lembar saham menjadi 7 ribu.
- Pemegang saham yang tadinya memegang 100 lembar dengan nilai nominal 14 ribu, setelah pemecahan, jadi memegang 200 lembar dengan nilai nominal 7 ribu.
Perhatikan!
Total nilai nominal dari saham beredar tidak berubah sama sekali. Dari 1,4 miliar (100 ribu lembar x 14 ribu) menjadi tetap 1,4 miliar (200 ribu lembar x 7 ribu).
Atas hal tersebut, tidak ada entri jurnal yang perlu dilakukan untuk pemecahan saham, namun demikian suatu pengungkapan perlu dilakukan oleh perusahaan untuk menginformasikan bahwa ada penambahan atas jumlah saham yang beredar.
Penutup
Distribusi dividen merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang sahamnya.
Selain mendapatkan keuntungan langsung dari pendistribusiannya, baik itu dalam bentuk kas, saham, maupun properti, pemegang saham juga diuntungkan dengan adanya kenaikan harga pasar saham dengan adanya distribusi dividen.
Jadi, nilai nominal dari dividen yang didistribusikan merupakan salah satu penentu harga pasar saham. Hal ini telah saya jelaskan sebelumnya pada tulisan mengenai diskonto dividen.
Bentuk dari pendistribusian dividen sendiri sebenarnya cukup beragam. Ada dividen yang didistribusikan berdasarkan pengurangan modal perusahaan (liquidating dividend) dan ada juga dividen yang dibayarkan dalam bentuk surat janji untuk membayar dividen di masa depan (script dividend).
Di sisi lain, meski pemecahan saham (stock split) tak memberikan keuntungan secara langsung kepada pemegang saham, namun, dapat memberikan keuntungan dengan meningkatnya likuiditas saham.
Sekian tulisan saya mengenai akuntansi untuk distribusi dividen dan pemecahan saham.
Stay safe and stay healthy. Take care!
0 Comments